Jumat, 21 November 2014

Go Green




Apa itu Go Green? 





Go Green adalah tindakan penyelamatan bumi yang saat ini sudah mengalami kerusakan dan pemanasan global akibat dari ulah diri kita sendiri. Go Green dapat disebut pula dengan “Penghijauan Kembali”
Dengan kemajuan zaman pada saat ini banyak produk yang tidak ramah lingkungan dan dapat merusak alam dan lingkungan karena banyak bahan bahan yang beracun dan berpotensi merusak lingkungan. Selain itu Life style  dari kita juga berpengaruh terhadap lingkungan seperti pemakaian AC dan Lemari es, banyaknya kendaraan bermotor, penggunaan kantong plastik dll.
Untuk menghadapi kerusakan yang kian bertambah dibumi kita , manusia harus mengadakan perubahan besar, namun perubahan ini bukan hal yang mudah..
Namun alangkah baiknya kalau perubahan itu kita mulai dari diri kita masing masing.

Berikut langkah nyata yang diharapkan dapat diterapkan untuk melaksanakan GO GREEN :

1. Tidak membuang sampah sembarang tempat
2. Penggunaan air bersih seperlunya
3. Tanamlah minimal satu pohon untuk setiap orang
4. Gunakan kertas secara maksimal dengan cara memanfaatkan kedua sisinya
5. Hematlah pemakaian listrik seefisien mungkin
6. Penggunaan transportasi massal seperti busway, bus, angkot  sangat dianjurkan
7. Menggunakan transportasi yang bebas emisi gas seperti motor listrik dan sepeda, atau bahkan jalan kaki
8. Jangan merokok, selain berguna untuk kesehatan juga mengurangi emisi gas di udara
9. Memilah sampah, daur ulang yang dapat dimanfaatkan kembali
10. Menghemat air dan sabun saat cuci tangan. 
11. Melakukan pengomposan di rumah.
12. Daur ulang sampah.


Jumat, 03 Oktober 2014

ULANGAN HARIAN

Selasa, 30/09/2014 15:26 WIB

Berebut Ketua DPR

Koalisi Merah Putih Kumpul Bahas Paket Pimpinan DPR, PD Tak Ikut

Hardani Triyoga - detikNews
Jakarta - Sejumlah elite Koalisi Merah Putih menggelar rapat tertutup di ruang Fraksi Golkar, Gedung DPR, untuk membahas paket pimpinan DPR. Rapat ini juga untuk memperkuat kesolidan Koalisi Merah Putih pasca putusan Mahkamah Konstitusi terkait penolakan uji materi UU MD3 yang diajukan PDIP.

Dari sejumlah elite yang hadir terdapat Ketua Fraksi Golkar Setya Novanto, Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid, Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon, Sekjen PPP kubu Emron Pangkapi, Romahurmuziy atau Romi. Ada juga Wakil Ketua Umum versi Suryadharma Ali, Achmad Dimyati Natakusumah.

"Saat ini berlangsung rapat Koalisi Merah Putih dan sampai saat ini belum ada putusan siapa duduk di mana. Dan, tentu ini masih sangat dinamis. Pasca putusan MK yang menolak gugatan MD3," ujar Sekjen PPP Romi di ruang Fraksi Golkar, lantai 12, Nusantara I, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Romi mengatakan kalau KMP masih terus menggodok komposisi nama paket untuk maju dalam pimpinan DPR serta MPR. Dia tidak menepis kalau isu ini memang mencuat sejak ada isu kesepakatan kontrak politik di koalisi KMP.

Dalam rapat kali ini tidak ada perwakilan dari Partai Demokrat. Dia menyebut seharusnya Demokrat diundang dalam rapat ini.

"Seharusnya diundang. Tapi, kan tuan rumahnya kan sekarang Golkar," katanya.


Ikuti berbagai peristiwa menarik yang terjadi sepanjang hari ini hanya di "Reportase" TRANS TV Senin - Jumat pukul 16.45 WIB

SUMBER:KLIK DISINI
OPINI:
            Pendapat saya:saya tidak setuju jika permasalahan itu diributkan karena warga indonesia jadi tau permasalahan yang sedang di urus.
              seharusnya permasalahan tersebut dirahasiakan supaya warga indonesia tidak tau masalah yang sedang dihadapinya dan supaya negara lain tidak tau dan tidak malu.permasalahan yang kecil jangan dibesarkan seharusnya di selesaikan.
               dan anggota elit merah putih cepat-cepat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya supaya damai dan tidak ada permasalahan lagi,melanjutkan progam baru.





















Selasa, 30/09/2014 15:09 WIB

Soal Saran Yusril di UU Pilkada, Ini Kata Jokowi

Ray Jordan - detikNews
Jakarta - Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra menyarankan Presiden SBY dan Jokowi, jika sudah dilantik nanti, tak menandatangani UU Pilkada. Apa kata Jokowi soal saran ini?

Menanggapi saran tersebut, Jokowi balik bertanya soal legitimasi UU Pilkada jika dirinya tak tanda tangan. Dari yang diketahuinya, UU itu tetap akan berlaku meski tanpa tanda tangan presiden.

"Tetap berlaku nggak? Apa gunanya tidak ditandatangani kalau tetap berlaku juga?" kata Jokowi di Balai Kota DKI, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (30/9/2014).

Jokowi juga meminta pemerintah saat ini mengurus UU Pilkada itu hingga tuntas. Jika SBY tak tanda tangan, akankah Jokowi menandatangani UU kontroversial itu?

"Kok saya harus tanda tangan? Ikut saja tidak, ngajukan tidak. Kok saya harus tanda tangan? Jangan nyuruh-nyuruh saya lho ya. Terus kamu minta saya nyuruh tanda tangan, mau tidak?" lanjut Jokowi.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyempatkan waktu untuk bertemu dengan Yusril Ihza Mahendra di sela-sela kunjungan kerjanya di Jepang. Berdasarkan hasil pertemuan itu, Yusril berkesimpulan bahwa Presiden SBY dan presiden terpilih Joko Widodo bisa membatalkan UU Pilkada itu.

"Saran saya SBY tidak usah tanda tangani dan undangkan RUU tersebut sampai jabatannya habis. Tenggang waktu 30 hari menurut pasal tersebut adalah tanggal 23 Oktober. Saat itu jabatan SBY sudah berakhir," kata Yusril melalui akun twitternya, Senin (29/9/2014).

Selain itu, Yusril juga menyarankan agar presiden terpilih, Joko Widodo juga tidak menandatangani UU itu. Bahkan, Jokowi juga bisa mengembalikan UU itu ke DPR.

"Sementara Presiden baru yang menjabat mulai 20 Oktober juga tidak perlu tandatangani dan undangkan RUU tersebut," tegas Yusril.

"Sebab Presiden baru tidak ikut membahas RUU tersebut. Dengan demikian, Presiden baru dapat mengembalikan RUU tersebut ke DPR untuk dibahas lagi," tulisnya.
Ikuti berbagai peristiwa menarik yang terjadi sepanjang hari ini hanya di "Reportase" TRANS TV Senin - Jumat pukul 16.45 WIB

http://news.detik.com/read/2014/09/30/150911/2705400/10/soal-saran-yusril-di-uu-pilkada-ini-kata-jokowi?









Jumat, 26 September 2014

CERPEN

MAAFKAN AKU

Matahari mulai terbit dari timur, terlihat orang-orang sudah mulai beraktivitas. “Kania, ayo nak berangkat ke kampus, kasian nak Raya udah nunggu di luar sejak tadi” teriak ibu Kania dari dapur. “Iya Bu, ini Kania juga udah selesai siap-siap, Kania berangkat dulu ya Bu” sahut Kania sembari keluar kamar untuk menemui Raya.
“Huh kamu lama banget sih kamu, bete tau yang nungguin” omel Raya saat Kania sudah ada di hadapannya. “Sorry deh Ray tadi alarmku mati, udah lah daripada telat, kita berangkat sekarang aja deh” ujar Kania karena takut kena omel Raya lagi.
Ahkirnya Raya dan Kania pun segera memasuki mobil Raya untuk menuju ke kampus. “Stoppp, Ray kamu bisa parkir mobil sendiri kan? Soalnya aku mau ketemuan nih ma Edo” ujar Kania sesampainya di depan kampus. “Huh, ya udah deh daripada nanti aku lagi yang kena omel pacar kamu mending sekarang kamu turun deh” balas Raya sembari menghentikan mobilnya. “Thank you ya Ray” teriak Kania sembari meloncat turun dari mobil.
Raya termasuk gadis yang sangat sabar untuk menghadapi Kania, buktinya Ia dan Kania sudah bersahabat hampir 7 tahun. Raya segera memarkir mobilnya karena Ia tak ingin terlambat untuk mengikuti mata kuliah hari itu.
Sesampainya di kelas, Kania segera menyambut dengan gembira. “Rayaaa, pulang dari kampus kita ke cafe dulu yuk, ada yang mau aku omongin nih!!!” teriak Kania sambil lari menghambur ke pelukan Raya seperti orang kesetanan. “Ishhh apaan sih kamu, baru juga ditinggal markirin mobil kamu udah kayak gini, gimana kalau ditinggal selamanya” teriak Raya sambil melepaskan pelukan Kania karena merasa jijik. “Ray, maksud kamu ngomong mau ninggalin aku selamanya tu apa sih?” kata Kania cemas. “Ehmm, silahkan ke posisi duduk masing-masing” ujar dosen mereka yang ternyata sudah berada di belakang mereka sejak tadi.
Ahkirnya jam kuliah pun usai. Dosen mereka hari itu juga sedang baik sehingga mereka tidak diberi tugas yang berlebihan. Raya pun mengabulkan permintaan Kania untuk ke kafe saat pulang kuliah karena ada hal yang ingin dibicarakannya juga.
Sesampainya di kafe Kania mulai angkat bicara, “Ray, aku ngajak kamu ke sini cuma mau kasih kamu ini” bisik Kania kecil dengan wajah datar. Raya pun membaca undangan itu. “Maaf, bukannya aku gak mau memperingati hari peringatan 7 tahun persahabatan kita, tapi pada tanggal itu aku dan keluargaku akan pergi ke Paris untuk berlibur” ujar Raya. “Kenapa kamu gak bilang sih?” ujar Kania sedikit emosi. “Karena kamu gak minta persetujuan aku dalam membuat undangan itu” ujar Raya lagi. Raya yang tidak mudah terbawa emosi berusaha untuk tetap sabar. “Terserah lah Ray, aku malas berurusan denganmu dan akan membatalkan acara itu” kata Kania sambil meninggalkan kafe. “Kan…ia” ucapan Raya terdengar sangat lemah untuk melawan Kania.
Dua hari adalah waktu yang sangat cepat untuk berlalu dan saatnya Raya beserta keluarganya berangkat ke Paris untuk liburan. “Nak, kok mau berangkat ke Paris gak pamit sama Kania dulu?” tanya Ibu Raya. “Kania marah sama Raya, tapi Raya janji akan pamit ke Kania kok ma, Raya sekarang ke rumah Kania dulu ya, nanti langsung ketemu di bandara aja ya ma” ujar Raya sambil berlalu pergi.
Sesampainya di rumah Kania ternyata Kania sedang pergi sehingga Raya hanya dapat menyisipkan memo. Karena waktu keberangkatan sudah mendesak, akhirnya Raya segera menuju ke bandara untuk berangkat ke Paris. Sesampainya di bandara, Raya beserta keluarganya langsung menuju ke dalam pesawat. Tetapi ternyata perjalanan Raya kali ini harus mengalami sebuah bencana yang merenggut nyawanya. Pesawat yang ditumpanggi Raya jatuh sehingga Raya meninggal dunia. Kania yang melihat tanyangan berita di televisi kaget saat mengetahui hal itu.
Pemakaman Raya berlangsung dengan lancar. Saat pemakaman telah selesai Kania bersikeras tidak mau meninggalkan nisan Raya. “Rayaaa, kenapa kamu pergi disaat hari peringatan 7 tahun persahabatan kita” teriak Kania di sela-sela tangisnya. Hati Kania sangat sakit dan pedih melihat kepergian Raya. “Kania sabar, semua ada waktunya, ikhlaskan kepergian Raya” suara kakak Raya lembut. “Aku gak terima kak, Raya sahabatku” Kania menangis lebih keras lagi. “Kania kalau kamu kaya gini Raya gak mungkin tenang, kakak mohon kamu ikhlaskan Raya” ujar kakak Raya yang ahkirnya ikut menangis. “Gak akan, aku sayang Raya, aku gakmau kehilangan dia, kehilangan Raya sama aja kehilangan separuh hidupku” kata Kania terus memberontak. “Kakak tau perasaanmu, kakak juga terpukul, sekarang kita pulang saja, kakak yakin kamu lelah” ujar kakak Raya berusaha menenangkan Kania. Ahkirnya Kania pun menyerah dan mau pulang ke rumah dengan membawa penyesalan yang dalam. “Raya, maafkan aku!!! Aku akan berusaha tuk mengikhlaskanmu!!! Aku sayang kamu Ray” teriak Kania diiringi isak tangis sesaat sebelum meninggalkan nisan Raya.